“Mas Ben, Mas Ben … kulonuwun.”
Mas Ben yang tengah berbagi ceria dengan Gus Atya dan Jeng Arum, bangkit menuju pintu depan. Disibaknya kecil kerai yang menghiasi jendela dan diintipnya pemilik suara. Tampak Lik Promo dan Bu Guru Retno di seberang pagar rumahnya.
“E eh Lik Promo dan Bu Guru Retno, silakan masuk … monggo.” Songsong Mas Ben.
“Maaf Mas Ben, kami datang mau mengganggu.” basa-basi Lik Promo disertai senyum manis Bu Guru Retno.
“Ah, sampeyan itu koq ya. Wong saya juga sedang santai-santai bermain sama anak lanang.” Jawab Mas Ben.
Tamunya Mas Ben, mendudukkan diri mereka di kursi Mas Ben yang sederhana namun klasik dan cekli itu.
“Begini Mas Ben, langsung saja ya. Ndak apa-apa to ?” Lik Promo memulai pembicaraannya.
“Santai saja Lik, kita kan sudah seperti saudara to.” Jawab Mas Ben seraya membantu menurunkan jamuan dari nampan di tangan Jeng Arum.
“Monggo silakan lho Lik dan Bu Guru.” ujar Jeng Arum sembari mengambil tempat di sisi Mas Ben dengan Gus Atya yang mnggelayut manja di pangkuannya.
Lik Promo beringsut menggapai cangkir dan mereguknya pelan.
“Begini Mas Ben. Ceritanya adikmu Retno ini kan sedang belajar mempromosikan sanggar batik kami lewat internet blog. Katanya untuk memperkenalkan dan menarik peminat akan hasil kreasi kami.” Lanjut Lik Promo.
“Wah bagus itu Lik, sekarang kan jamannya sudah mudah. Jadi kita tidak perlu lagi menunggu peminat dengan berdiam diri. Kita bisa aktif menentukan sasaran pasar kita.” Potong Mas Ben.
“Iya Mas Ben, karena itulah saya berinisiatif membuat blog sederhana. Niatnya sih sebagai sarana untuk promosi batiknya Bapak.” Kata Bu Guru Retno sembari melirik ayahnya.
“Cuma saya masih bingung bagaimana agar informasi dalam blog saya ini bisa sampai kepada orang banyak, dan banyak dikunjungi. Saya tahu Mas Ben pinter membuat blog, dan punya banyak kiat untuk mempromosikan blog kita.”
“Hallah, Bu Guru ini senengnya kalau memuji koq sampai melambung gitu to. Mas Ben jadi kege-eran tuh, hidungnya kembang kempis.” Goda Jeng Arum.
“Iya. Lha wong saya juga cuma iseng-iseng saja koq ngeblog itu. Yach daripada nganggur dan ndomblong ngalamun. Lagi pula lumayan bisa dapat ilmu gratis dari para blogger lainnya melalui ide-ide mereka yang dituangkan dalam tulisan di blog nya masing-masing.” kata Mas Ben sambil menepuk paha isterinya.
Sebenarnya banyak cara untuk mensosialisasikan blog / web kita. Cara paling mudah dan sederhana ya, kita rajin bersilaturahmi maya ke blog – blog lain, meninggalkan komentar simpatik. Dari situ sangat mungkin kita akan mendapat kunjungan balik. Setelah itu kita tinggal memupuk hubungan baik dengan menampilkan link mereka di blog kita, sebagai informasi kepada pengunjung kita lainnya. Banyak berpartisipasi hadir di dalam kegiatan-kegiatan berkenaan dengan blog, buka interaksi dan bertukar kartu nama.”
“Tapi hati-hati lho Bu Guru, jangan sampai ketagihan pergaulan maya. Nanti seperti Mas Ben, kalau sudah mainan internet suka lupa kalau ada isteri dan anaknya di dekatnya.” Goda Jeng Arum yang cukup menjadikan Mas Ben mlongo.
“Oh ya, moso sih Mas Ben ?” giliran Lik Promo menggoda Mas Ben.
“Ah ya ndak begitu-begitu banget Lik. Ndak usah diambil serius kata Jeng Arum. Kita lanjutkan saja lagi ya.”
Jeng Arum mencubit pinggang Mas Ben.
“Bu Guru juga bisa menghiasi blognya dengan widget-widget SEO tools untuk menarik perhatian pengunjung.”
“SEO itu apa to Mas Ben ?” Nyaris berbarengan tanya Lik Promo dan Bu Guru Retno.
“SEO itu Search Engine Optimization. Yaitu sebuah kelengkapan atau alat untuk mengukur dan membantu menaikkan popularitas blog atau web kita. Lik dan Bu Guru, bisa lihat di blog saya. Di situ ada beberapa yang bisa dipasang juga di blog batik Lik Promo. Page rank checker, page rank button, sitemeter, iwebtool, link popularity dan masih banyak lagi yang bisa diunduh secara gratis di google. Selain itu ada baiknya juga bila blog kita didaftarkan ke mesin-mesin pencari, seperti Yahoo, MSN, Google, Alexa, Technorati, Mybloglog, Networkedblog.”
Jangan lupa juga bahwa blog itu mencerminkan brand kita, jadi jangan bosan-bosannya bertukar informasi dengan para narablog lainnya untuk memberikan tampilan semenarik mungkin pada blog kita. Oh ya, ini juga sangat penting. Rajinlah mempromosikan blog atau produk kita melalui web sosialita seperti facebook misalnya.
Sama saran saya, jangan segan-segan Bu Guru dan Lik Promo membuat sayembara atau lomba blog misalnya tentang upaya pelestarian dan membudayakan batik, dengan hadiah produk batik Lik Promo untuk karya tulis terpilih.”
Lik Promo dan Bu Guru Retno terlihat manggut-manggut.
“Bagaimana Lik Promo dan Bu Guru Retno ?” tanya Mas Ben mengagetkan kedua tamunya itu.
“Wah cukup banyak juga ya ternyata ilmu blog itu, Mas Ben.” gumam Bu Guru Retno.
“Ya, ilmu itu apa pun asal baik dan dimaksudkan untuk kebaikan tidak ada habisnya. Saya saja saking semangatnya belajar internet sampai menyebabkan isteri saya ini cemburu jee.” Mas Ben terkekeh, diamini kedua tamunya.
“Lha Mas Ben jadi ndak ingat waktu kalau sudah asyik dengan internet.” bela Jeng Arum tersipu sambil mencubit keras paha suaminya.
“Oh ya Lik, kopinya koq dianggurkan. Ayo to, monggo diunjuk.” Kata Mas Ben yang ditindaklanjuti dengan seruputan kopi yang sudah tinggal hangat, oleh Lik Promo.
“Oh ya, ngomong-ngomong sudah mau masuk waktu Maghrib. Baiklah Mas Ben dan Jeng Arum, kami mohon pamit dulu. Kami sangat berterimakasih atas ilmunya. Mudah-mudahan menjadikan baik buat sanggar batik kami.” Kata Lik Promo sambil bangkit berpamitan.
“Amin. Oh ya Bu Guru Retno, saya jadi ingat. Ada satu lagi sarana promosi online yang sekarang juga sangat digemari, yaitu promosi melalui Instagram dan group – group WhatsApp, Line dan sejenisnya.” Pungkas Mas Ben sembari menjabat tangan mereka.
Mas Ben mengiringi kedua tamunya hingga pintu pagar, dan melambaikan tangannya.
[dari catatan tanggal 15 Februari 2010]
Salam
Ben Sadhana