Dear,

Beberapa waktu ini, saya jadi suka ngulik Rumah Sadhana; perbaikan dan re-modifikasi serta copot dan pasang sana sini sedang menjadi konsentrasi saya. Saya serasa mengalami lahir kembali, mengalami passion menulis yang sebenarnya obsesi lama saya untuk tekun dalam kegiatan literati, namun sempat kendur dan tak-tersalurkan lebih dari satu repelita 🙂 .

Suka dan suka, begitulah yang saya rasakan. Bahkan istri dan anak saya sesekali ngecengi tiap kali keduanya mendapati saya tengah asyik berlama – lama di depan komputer, menata ulang dan mengisi posting di Rumah Sadhana, dan juga blog saya lainnya. 🙂 Surprise banget, setelah sekian tahun saya tidak menengok Rumah Sadhana, saya dapati berbagai pembaruan telah ditampilkan oleh wordpress, mulai dari feature yang makin enak dipandang, juga ragam pilihan template desain baru yang makin manis  enak dipandang dan elegan disediakannya.

Namun di balik gairah yang saya temukan kembali ini, terbersit pula kegundahan dalam hati saya. Ketika saya merambah pada bagian blogroll atau senarai, saya menemukan banyak sekali kawan – kawan blogger yang dulu aktif tampil dengan desain dan konten yang manis – manis, kini telah banyak yang tidak merawat ladang inspirasi mereka sebagaimana juga yang telah saya lakukan pada Rumah Sadhana saya ini. Yang membuat saya makin sedih, bahkan ada blog – blog yang telah dihapus, entah oleh pemiliknya, maupun oleh wordpress sendiri. Sungguh kondisi yang sangat disayangkan. Ada juga yang mengunci blog mereka menjadi private, untuk ini saya menghargai pilihan privacy mereka. 🙂

Mungkin adakalanya kita merasa bosan dan mengalami letih, namun menghapus jejak kenangan yang telah terekam indah di halaman blog, bagi saya sebuah keputusan yang terburu – buru dan disayangkan. Karena sejauh yang saya tahu, provider layanan blog terutama layanan blog gratis, tidak pernah menutup blog yang telah ada kontennya, kecuali memang blog itu tidak pernah ada pengisian kontent sama sekali, seperti saya alami ketika saya coba buat di blogdrive yang pada akhirnya di-delete dengan peringatan resmi disampaikan melalui email saya, atau karena penyelenggara blog yang tidak melanjutkan layanannya seperti blogspot (sekarang diambil alih google) dan juga blog.com.

Sehingga kemarin itu, saya pun akhirnya harus merelakan melepaskan nama – nama indah yang pernah sama – sama mengalami kebersamaan dalam diskusi maya melalui blog – blog mereka, menanggalkannya dari daftar tautan di Rumah Sadhana dan blog saya lainnya. Saya jadi teringat pernyataan pakar telematika beberapa tahun lampau sekitar tahun 2009 – 2010 kalau tidak salah ingat. Ketika itu melalui acara bincang – bincang di salah satu stasiun televisi swasta nasional, Pak Roy Suryo menyebutkan blog hanyalah euforia sesaat yang akan hilang dengan sendirinya seiring perjalanan waktu. Pernyataan yang awalnya saya tentang oleh batin saya, karena sedang senang – senangnya saya ngeblog waktu itu.

Pernyataan Pak Roy Suryo itu mau tidak mau harus saya akui ada benarnya saat ini. Ketika saya mulai bangkit membenahi Rumah Sadhana, banyak teman – teman blogger yang saya ketahui sudah benar – benar meninggalkan aktivitas blogging mereka. Mudah – mudahan asumsi saya tidak benar, namun mohon perkenankan saya menyampaikan sebuah kesimpulan, bahwa mungkin teman – teman selain mengalami kejenuhan seperti yang pernah saya alami, juga melihat kegiatan blogging sudah tidak ada gregetnya lagi, terbukti dari web yang dulu berlomba bersaing menyediakan layanan tools SEO (yang hingga saat ini saya masih tetap salah mengejanya SE-E-O, bukan ES-E-O), sudah mengundurkan diri menghentikan layanan dan kalau masih pun sudah tidak seakurat dulu lagi hitungannya, termasuk layanan badge atau lencana facebook yang sudah tidak disediakan lagi oleh facebook. Ditambah dengan tidak berlanjutnya layanan blogspot yang dulu banyak dipilih oleh pemain blog. Dari dalam negeri tercatat dagdigdug, kompasiana, indonesiana dan blogdetik yang sudah mulai mengurangi porsi memanjakan pengguna maupun pengunjungnya, saya rasa menjadikan animo nge-blog saat ini menjadi tidak sesemarak dan segempita dulu. – Sekali lagi mohon maaf bila analisa saya ini tidak benar.

Namun demikian saya menemukan beberapa teman yang masih bertahan setia pada kegiatan bloggingnya, dengan idelisme yang masih tetap terjaga seperti dulu. Salam salut buat Gus Kar dan juga Om Sigit S Darmawan. Keduanya masih terpantau jejak bloggingnya konsisten hingga posting terakhirnya di bulan Juli 2017 ini.

Akhir kata, ayo mari kita ngeblog lagi teman – teman 🙂

 


Salam

Ben Sadhana